‘Saya Tidak Tahu Kapan Kesempatan Menang Datang Lagi’, Dukungan untuk Quartararo Saat Sembunyikan Tangis di Balik Helm

https://debelnk.com/ – Kemenangan yang hampir diraih pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, sebenarnya akan sangat berarti bagi olahraga balap motor.

Namun, kemengan yang sudah di depan mata harus rusak karena perangkat teknologi yang ada pada motor MotoGP.

Kekecewaan dan kesedihan yang menjadi satu tak bisa dibendung usai keunggulan dengan gap sampai lima detik sirna saat ia sedang memimpin balapan MotoGP Inggris 2025.

Quartararo begitu sulit menerima kenyataan yang dialami setelah kerusakan ride height device pada bagian belakang motornya.

El Diablo bahkan sempat menyenderkan motornya dan sejenak menepi di pinggir lintasan untuk meluapkan kekecewaan.

Tak bergenti di situ, kesedihan Quartararo berlanjut saat ia duduk termenung di area depan paddock tanpa membuka helm-nya.

Quartararo terus oke128 menunduk seakan tak percaya dengan kejadian yang dialaminya.

Dia hampir saja meraih kemenangan setelah terakhir kali menang balapan pada MotoGP Jerman 2022.

“Saya tidak pernah menyangka akan seperti ini, memiliki keunggulan lebih dari dua detik setelah lap kedua,” kata Quartararo dilansir BolaSport.com dari media Spanyol, AS.com.

“Dan saya mengendalikan, di satu sisi saya mendorong tetapi di sisi lain saya mengendalikan, karena saya tahu bahwa jika saya mendorong terlalu keras pada ban belakang, akhir balapan akan menjadi masalah.”

“Saya mendorong lebih keras di bagian depan, tetapi saya bisa mengendalikan bagian belakang dengan lebih mudah.”

“Hari itu sangat berangin, tetapi saya bisa memahami dengan baik di mana saya harus mendorong dan mengerem lebih awal.”

“Kami harus senang dengan apa yang kami lakukan,” ujar Quartararo.

Quartararo kemudian mengungkapkan ketika sahabatnya, Thomas Maubent mendatanginya saat ia menyembunyikan tangis di balik helm.

Pria yang akrab disapa Tom itu kemudian sampai harus membuka helm Quartararo untuk berbicara.

Quartararo menjelaskan bahwa sahabatnya memberikan dukungan kepadanya.

“Tidak, dia (Tom) adalah sahabat saya, dan orang yang paling mengenal saya,” kata Quartararo.

“Dia hanya mengatakan kepada saya bahwa sudah jelas bahwa saya adalah yang tercepat hari ini, dan sudah lama sekali hal itu tidak terjadi.”

“Ini adalah sedikit kemunduran dalam hidup saya.”

“Saya meraih pole pertama saya di Jerez dan saya merusak shifter cepat (naik dan turun bagian belakang motor), dan ini terjadi hari ini,” ujar Quartararo.

El diablo mencoba bangkit dari kesedihan dan berkomitmen untuk lebih kuat pada balapan berikutnya yang akan digelar di Sirkuit Aragon, Spanyol.

Namun, Quartararo tak menutupi kekhawatirannya bahwa tidak tahu kapan kesempatan menang akan datang lagi.

“Kami akan kembali. Saya tidak tahu kapan kesempatan berikutnya akan datang,” kata Quartararo.

“Ada sirkuit di mana kami akan lebih menderita, ada juga sirkuit seperti ini di mana kami akan cepat, tetapi kami berada di jalur yang benar,” ujarnya.